BILA
HARUS KEHILANGAN
cahaya mentari menyinari sekolah SMA NEGERI 3
SUBAH saat itu siswa kelas XII masih menjalani ujian nasional di hari
terakhir pelajaran yang di ujiankan yaitu pelajaran ipa , Septian Anugrah Eka Dinata
salah satu siswa di kelas itu yang mengikuti ujian sosok seorang cowok
yang pendiam dan merupakan salah satu siswa yang berprestasi itu telah selesai mengerjakan soal –soal ujian
20 menit sebelum bell berbunyi yang bertanda ujian telah selesai di
lakasanakan,bell sekolah pun berbunyi bertanda ujian telah slesai di laksanakan,
dan siswa -siswi kelas XII merasa lega
karena berkurang beban yang selama tiga tahun membebaninya,septian beserta
teman - temannya pun bergegas pulang kerumah dan menunggu hasil ujian mereka
beberapa minggu kemudian sedangkan siswa –siswi kelas X dan kelas XII kembali
melakukan proses belajar seperti biasa .
hari senin tiba waktunya siswa – siswi kelas X
& XII mulai masuk sekolah melakukan kegiatan belajar seperti biasanya pagi
itu suasana sekolah mulai sepi karena
siswa -siswi kelas XII tidak lagi melakukan aktivitas belajarnya, yang ada
hanya ada siswa kelas X dan kelas XI. hening itulah yang di rasakan sekolah SMA
N 3 SUBAH nani dan ira dua cewek ini telah bersahabat dari kecil mereka sangat
akrab bahkan sudah seperti saudara.
" ira kamu ngerasa ada yang aneh gak dengan
hari ini ? "
" aneh sih nan, sepi gak seperti biasa
"
" itu la, aku jadi gak semangat mau sekolah
hari ini "
" ciie gak semangat,iy la kamu gak semangat
pacar kamu udah gak belajar lagi dan sebentar lagi lulus " ejek ira ke
nani
" akh ira kamu bisa aja " nanin tersipu
malu
tiupan angin lambaian dedaunan menemani dua gadis
manis itu, pentingan bell pun mulai terngiang di telinga kedua gadis itu,
mereka bergegas untuk memasuki kelas yang tidak jauh dari tempat mereka
meneduhkan hati mereka yang sudah mulai merasa kehilangan sosok kakak senior
yang selama ini menemani hari - hari mereka. terik matahari semakin kuat proses
belajar mengajar di kelas pun hampi berakhir, buk fatimah salah satu guru yang
masuk di kelas nani dan ira itu mulai menutup proses belajar mengajar itu
" baiklah anak - anak ibu rasa pembelajaran
kita hari ini cukup sampai di sini, tugas yang ibu berikan jangan lupa di
kerjakan dan di kumpulkan pada pertemuan selanjutnya "
" iya,bu "
" kalau begitu ibu akhiri dengan
assallamualaikumwaromatullahhiwabarhakatu, hati- hati di jalan ya anak-anak
"
" waallaikumsalamwarhamatullahhiwabarhakat,
iya bu "
mereka berdesakan keluar kelas seakan tak
memperdulikan teman mereka, nani yang tadinya merupaka gadis yang riang tidak
memperdulikan jam pulang dia tetap saja berdiam diri di dalam ruangan kelas,
sepertinya dia sangat terpuruk dengan keadaannya sekarang, ira yang merupakan
sosok seorang sahabat nani dari kecil tidak diam begitu saja katika melihat
seorang sahabatnya yang sedang di timpa kesedihan,tanpa pamrih ira langsung
menyapa nani.
" nani kamu kenapa ? ayo kita pulang hari
sudah mulai gelap sepertinya sebentar lagi turun hujan " dengan alunan
suara yang lembut ira menyapa nani.
" ira aku sedang berada di posisi di mana
aku harus memilih "
" emang kamu ada masalah apa ? selama ini kamu
kelihatannya baik - baik saja atau kamu emang gak cerita dengan aku "
" maafkan aku ira , selama ini aku gak
cerita sama kamu sekarang aku berada
diantara dua hati "
ira yang sempat kaget dan menunjukan wajah
herannya kepada nani itupun dengan spontannya menjawab pernaytaan nani.
" maksud kamu apa ? kenapa kamu lakukan semua ini ? "
nani yang terdiam sambil menatap kearah pintu
seakan di hadapan pintu sekolah itu ada dua sosok laki - laki yang selama ini
menyelimuti hatinya seperti kabut di malam hari, dengan gugup menjawab
pertanyaan ira .
" aaaakku mencintai yoni tapi di sisi lain
aku juga mencintai septian, mereka berdua sosok laki - laki yang mampu membuat
aku semangat menjalani hidup ini , sedangan kedua orang tuaku tak perdulikan
aku , mereka sibuk dengan bisnis mereka , mereka sibu dengan uang mereka yang
mereka tau hanya uang dan uang tanpa memikirkanku tanpa memperhatikanku."
" huuussst tak seharusnya kau lontarkan kata
- kata seperti itu nani , itu hanya akan mengotori mulut mu sendiri orang taumu
seperti itu karena kamu nani mereka bergigih keras bekerja tanpa ingat waktum
istrhat itu semua di lakukan karena kamu ."
dengan tegas ira dengungkan kata - kata itu di
hadapan nani
nani yang tadinya diam mulai menunjukan kristal -
kristal bening di matanya ira selaku seoarang sahabat merangkul dan memeluknya,
kamu harus kuat, kamu harus tegar nani yang ku kenal bukanlah nani yang mudah
mengeluh, nani yang mudah putus asa.
" terima kasih ira , kamu memang sosok yang
seorang sahabat yang bisa mengerti aku "
" iya , nani masalah septian dan yoni
sebaiknya kamu harus memilih satu di antara mereka karena gak mungkin kamu
menjalani semua itu secara serentak, itu akan menimbulkan pertikaian nantinya,
bukankah perdamaian itu indah jika harus iya kenapa harus di ciptakan sebuah
pertikaian.
Dua gadis itu terdiam sejenak seakan mereka
merenungkan semuanya nani pun mulai mendewasakan diri dia memilih yoni dan
meninggalkan septian karena yoni merupakan sosok seorang laki – laki yang udah
lama ia kenal sedangkan septian seolah manusia yang baru muncul dalam
hidupnuya.
Ira menghempaskan tubuhnya di atas kasur seolah –
oleh menghempaskan keletihan yang ia rasakan.
Tiba – tiba hpnya berdering “ hmhm sms, siapa sih ganggu istirahatku aja
“ edi seorang cow yang slama ini ada di
hati ira bisa di katakana mereka punya hubungan yang special alias pacaran
hari demi hari di lalui edi sama ira
tapi ira telah tiba pada titik jenuh, ira mulai gak nyaman ketika bersama edi
walaupun edi sangat menyayangi ira tapi edi juga harus terima kenyataan dengan
keputusan ira yang mau pergi dari hidup edi dan mencari jalan masing – masing,
edi pun sempat menolak ketika ira bilang ingin putus tapi apalah daya edi jika
mau memaksakan kehendaknya sedang cintanya hanya sebelah pihak edi, perih
itulah yang di rasakan edi ketika harus kehilangan ira, edi mencoba menelpon
ira dan ingin berbicara beberapa menit
Kriiingg kriiing deringan hp ira, dengan suara
lembut ira mengengkat telpon edi
“ hallo assallamualaikum”
“waallaikumsalam , ira “
“Iya edi, ada apa “
“ ira boleh kah aku bertemu dengan mu untuk yang
terakhir kalinya ? “
“ kenapa kamu harus bilang yang terakhir kalinya
edi ? kita kan masih teman kita masi sahabat edi bukankan seorang sahabat itu
lebih baik dari seorang pacar .”
“ kamu bisa mengatakan itu ira tapi hatiku belum
bisa memahami itu semua, jadi izinkan aku untuk menatap matamu yang terakhir
kalinya ,sebelum kau menemukan orang penggantiku .”
“ baiklah edi aku mau bertemu dengan mu, kapan
waktunya ?”
“ kamu bisanya kappan ? “
“ Nanti sore aku bisa di taman ya ! “
“ Iya ira .”
Matahari mulai bersembunyi di balik awan suasana
teduh pun menghiasi bumi,saat itu yang sedang ingat akan janjinya untuk bertemu
dengan edi laki – laki yang telah ia lukai hatinya tanpa dia fikirkan bagaimana
perasaannya, ira sedang enak menikmati film lalu bergegas ke kamarnya hanya
untuk mengambil switer tanpa harus berbenah diri ira langsung pergi ke taman
dengan mengendarai sepeda motornya karena mengingat hari semakin sore, ketika
di taman dari kejauhan di pandangi
seorang laki – laki yang tengah duduk di atas kursi di pohon di temani
dengan dedaunanan kering yang berjatuhan hanya untuk menunggu kedatangan
seorang gadis yang slama ini ia cintai, daun kering yang berjatuhan seakan
mengarti dengan perasaan edi yang saat ini.
“ hai , edi udah lama ya nunggu di sini maaf ya
aku telat dengan muka yang gak seperti biasanya dan tampak sedikit lebih kaku
.”
“ gak juga lama ra sekitar 40 menit , iya gak apa
– apa oh iya silahkan duduk .”
Edi langsungsung to do point aja karena ia
melihat alam yang semakin tak mendukung pertemuan mereka berdua.
“ ira tidak dapatkah kau ubah keputusanmu untuk
meninggalkan aku, aku sangat menyayangi mu ira. “
“ tidak edi kamu pasti bisa bahagia tanpa ku, jika
aku terus bertahan denganmu itu hanya membuat aku merasa terpaksa untuk
mencintaimu aku sudah tak mencintai mu lagi edi perasaan ini sudah gak seperti
dulu lagi hati ini sudah jenuh. “
Edi yang selama ini terlihat sebagai cowok yang
tegar,penyabar merasa sangat terhempas ketika mendengar pernyataan ira, hati
nya seperti luka tergores kaca sakit tak tertahan, ia merasa hidupnya akan
terhenti sampai di sini, ira yang diam seribu kata setelah melontarkan
pernyataan itu , tiba – tiba mengajak edi pulang kerumah mereka masing- masing,
edi yang menunduk tak terasa meneteskan air mata, dan tak menghiraukan ajakan
ira ketika itu ira melihat edi yang sedang meneteskan air mata perlahan ira
mengangkat dagu edi agar bisa menatap matanya dan berkata
“ edi kamu pasti bisa hidup tanpaku, kamu laki –
laki tegar yang pernah aku temui , kamu pasti akan menemukan kebahagianmu tanpa
aku edi maafkan aku edi “
Ira berlari sekencang mungkin menuju tempat ia
memarkirkan motornya, tanpa menghiraukan keadaan edi yang sangat terpuruk
dengan keputusannya, ira berteriak sambil berlutut di bumi getirnya petir tak
di perdulikannya
“ Ya Allah jika keputusanku ini salah untuk
meninggalkan orang yang slama ini menemaniku , maka berilah aku hukuman atas
apa yang sudah aku ucapkan sehingga menyayat hati seseorang hingga terluka “
Bibir ira yang merah berubah menjadi biru
kehitaman karena menahan dinginnya hujan yang mengguyurnya, ira segera bergegas
pulang karena sadar akan keadaannya dirinya yang sudah gak sanggup menahan
terjangan hujan, ketika sampai di rumah ia mulai berebenah diri dan menyelimuti
tubuhnya dengan selimut, tiba – tiba hp nya bordering dan sms ternyata sms dari
temannya septian.
“ ira edi kecelakaan tadi pas pulang dari taman
habis bertemu denganmu ia tabrakan dengan dengan septian dan sekarang sedang di
larikan kerumah sakit serukam “
Ira yang bergegas menelpon edi untuk memastikan
berita itu , dan ternyata telpon itu gak di angkat edi ira tadinya merasa
sangat dingin kini suhu tubuhnya terasa panas, tulang rusuknya seakan
merenggang gelisah ,cemas , takut ,kwatir terjadi sesuatu dengan edi mengingat
perkataan edi tadi untuk yang terakhir kalinya membuat dia sempat histeris
karena takut edi benar – benar pergi meniggalkan dia
“ Ya Allah inikah hukuman yang engakau berikan,
atas apa yang ku ucapkan hamba mohon kepada mu Ya Allah biarkan edi menemukan
kebahagiannya karena sudah cukup ia menderita dengan keputusan hamba “
Hp ira berdering kembali hati ira semakin tak
menentu ia seakan berada di atas ketinggian 1000 meter, mendapat kabar yang kurang baik
ternyata sms dari abangnya edi mengabarakan kalau edi di pindahkan ke rumah
sakit provinsi karena pihak rumah sakit serukam tidak mampu untuk menanganinya.
“ ira edi belum sadarkan diri ia masih dalam
keadaan koma dan sekarang di rujuk ke rumah sakit Pontianak “
Dan septian tetap di rumah sakit serukam karena
mengetahui luka septian yang hanya di bagian kakinya, ira hanya mampu berdo’a
perasaan sangat menyesal membuming di hatinya hp yang biasanya bordering kini
sepi tanpa penghuni, setiap hari ira menyakan keadaan edi edi namun hasilnya
nihil edi belum juga sadarkan diri 2 hari edi dalam keadaan koma membuat ira
gak akan memaafkan dirinya sendiri karena telah menyakiti hati seoramh laki –
laki yang sangat mencintai dia.
“ ira besok edi akan di oprasi, jika hasiloprasi
ia belum juga sadarkan diri maka dokter tidak tau harus berbuat apalagi hanya
kuasa Allah yang bisa menyelamatkannya”
Menunggu esok mau di oprasi ira sangat gelisah
raut wajahnya sangat menunjuka ke kwatirannya, ira cewek yang sangat yakin di
tengah malam di saat semua orang tertidur lelap ia berwudhu dan melakukan
shalat malam, ia memohon agar edi dapat di lewatka dari masa komanya dan dapat sehat
kembali dengan deraian air mata membasahi mukenanya tak henti – hentinya ia berdzikir
terhadap Allah yang maha esa. Ira yang tidak bisa melihat keadaan mantannya itu
ingin sangat tau dengan keadaan edi walau hanya di dalam mimpi kerena jarak
tempuh yang begitu jauh tidak memungkinkan ira untuk menjenguk edi kerumah
sakit, dengan tidak sadar ira terlelap di atas sajadah sinar matahari pagi
menyelipa di pentilasi jendela kamarnya dan mencerkan wajah sedihnya itu, gadis
yang slama ini terliahat ceria berubah 180o setelah kejadian
itu,berbicara iapun enggan apalagi untuk melontarkan senyum manisnya semua
orang mencoba menghiburnya tapi tiada satupun yang mempu memulihkan dia ke
keadaan di mana ia mampu membuat orang tersenyum,hpnya berdering kembali dapat
berita dari abangnnya edi
“ ira edi mau memulai oprasinya minta do’anya ya
supaya oprasinya berjalan lancar “ Edi yang tak sadarkan diri karena lukanya
begitu parah dengan benturan yang begitu kuat di bagian dada dan kepalanya di
bawa ke ruang oprasi, semua pihak keluarga menuggu di luar. Ira tiada henti
berzikir, satu jam kemudian dokter keluar dari ruang oprasi pihak keluargapun
bergegas menghampirinya dan menanyakan keadaan anaknya yang udah beberapa hari
ini tak sadarkan diri.
“ oprasi anak ibu berjalan dengan lancar, empat
jam lagi dia akan sadarkan diri “
“ terima kasih dokter , apakah kami bisa
menjenguknya dok ? “
“ sebaiknya jangan dulu , biarkan ia istirahat
dulu .”
Abang edi tidak lupa mengirim kabar ke ira bahwa
adeknya telah slesai melakukan oprasi dan oprasinya berjalan dengan lancar, ira
yang mulanya sangat gelisah sudah kelihatn sedikit tenangn karena mendapatkan
kabar baik itu.
“ terima kasih Ya Allah engkau telah mengabulkan
do’a hamba “
Kejadian ini tidak mebuat hati ira untuk kembali
kepada edi, karena ira gak mau menyakiti edi untuk kesekian kalinya. Saat itu
ira bersiap – siap mau menjenguk septian yang telah keluar dari rumah sakit
beberapa hari silam bersama sahabatanya nani, mereka berdua kelihatan sangat
bersemangat menuju rumah septian tanpa harus memencet bell septian udah berada
di depan dan ternyata emang benar lukanya gak begitu parah hanya sedikit di
bagian lututnya.
“ silahkan masuk nani ira “
“ iya septian “
sahut kami berdua , terhanyut dalam suasana nani
dan tian terlihat asyik berbincang sedangkan ira hanya terdiam dan tersenyum
ketika mereka melontarkan senyuman, irapun sibuk dengan hpnya ketika ira tidak
sengaja menoleh ke kiri tiba – tiba septian menoleh ke kiri empat bola mata
kami pun bertatapan, sedikit terliahat aneh oleh nani dan ira pun langsung
mengalihkan pandangannya.
“ ira dari tadi kamu sibuk dengan hp mu sendiri,
tidakkah kamu ingin berbincang dengan
kami ?”
“ tidak septian, kalian lanjutkan saja obrolan
kalian “
“ira apa aku boleh minta no hp siapa tau nanti
aku ada perlu sama kamu, kamu bendahara osis kan ? biar nanti mau perpisahan anak kelas XII aku
mudah untuk menghubungimu “
“ oh iyaa septian “
Raut wajah nani mulai berubah ketika septian
meminta no hp ira, tapi itu tidak di perdulikan ira meskipun nani itu
sahabatnya karena tiada niat sedikitpun dalam hati ira untuk mengambil hatinya
septian,haripun mulai sore tiba saatnya mereka harus kembali kerumah. Di
fikiran ira masih terngiah dengan tatapan septian, “ Ya Allah jadikan tatapan
itu hanya sekedar tatapan biasa yang tiada menyisakan hasrat diantara aku dan
dia “ perkataan ira di dalam hati,
setibanya dirumah terhempas tubuhnya di atas sofa yang seakan membawa dia pada
ketenangan sambil bermain hp ira pun terlelap deringan hp pun membuat ira terbangun
dan bergegas menjawab telpon yang masuk yang masuk.
“ hallo,assallamualikum “
“waallaikumsallam “
“ ira lagi apa ? “
“ lagi baring siapa ya ? “
“ini septian ra .”
“Oh iya ada apa tian.”
“ maaf menganggu mu ira, aku hanya ingin tau
kabar kamu “
“kabar aku baik-baik saja septian kamu kan baru
beberapa jam melihat aku,masak udah Tanya kabar aku “
“ iya, ira aku memang ingin slalu tau kabarmu”
“maksud kamu apa septian,seharusnya kamu ingin
slalu tau kabar nani, nani kan yang slama ini menghiasi hidupmu”
“tidak ira kamu tidak tau sebenarnya perasaan aku
bagaimana,aku memang terkesan mencintai nani tapi itu semua kebohongan hati aku
yang slama ini aku sembunyikan karena aku tak ingin melukai perasaan
nani,sekarang saatnya aku untuk jujur kekamu ira cewek yang slama ini aku
cintai aku sayangi yaitu cewek yang slama ini aku perhatikan cewek itu adalah
kamu ira, maaf ira aku baru bisa jujur ekarang telah lama perasaan ini aku
simpan dan aku rasa sekarang saatnya aku harus mengungkapakannya karena ini
sudah sangat menggebu- gebu di hati ku ira, aku tidak menuntut kamu buat
membalas cinta bodohku ini tapi aku hanya ingin kamu belajar, belajar
menghargai perasaan orang yang tulus sayang pada kamu”
Wajah ira mulai kebingungan ira tak tau harus
berbuat apa,ira tak tau harus membalas apa,yang ada di fikiran ira hanya
gelisah,bingun tak tentu ira berharap ini hanya mimpi mimpi bodohnya yang
pernah ada dalam hidupnya.
“ tian aku tidak menyangka atas semua sesingkat
inikah perasaanmu terhadapku “
“mungkin ini terlihat bodoh dan sangat konyol
ira, tapi inilah aku dengan sejuta kekuranganku yang mungkin tak pantas untuk
memilikimu tapi aku bahagia ira aku sudah bisa jujur terhadap apa yang aku
rasakan, maafkan aku dengan perasaan bodohku ini “
“ apa kamu pernah berfikir jika suatu saat nanti
nani tau akan kejujuranmu ini tian?”
“ aku sudah fikirkan itu dari dulu ira,tapi
terlalu lama penderitaan ini aku rasakan aku sakit ira sakit ketika harus
melihatmu melihatmu dengan edi walaupun pada kenyataannya aku bersama
nani. raga ini memeng bersama dia pada kenyataannya bersanma nani tapi hati ini
tidak”
Mata indah ira mulai berkaca – kaca, halusnya
jari tangan mulai gemetar dengan genggaman hp di tangannya, ketika harus tau orang yang menjadi dambaan hati sahabatnya itu ternyata mencintai dia, ira
tidak mau hal ini diketahui nani karena ira tau nani masih mencintai tian
walaupun nani memiliki yoni singkat ucapan ira terhadap tian, singkat jawaban
ira
“ septian aku sangat bangga dengan mu mampu
karena kamu mempunyai hati besar untuk bisa jujur, tapi maafkan aku septian aku
lebih memilih sahabat aku sendiri aku menyayangi sahabatku tian “
“ aku mengerti itu ira, tapi izinkan aku melihat
senyummu karena itu hal terindah yang akan aku dapat darimu hingga kelak mata
ini terpejam untuk selamanya ”
Hati ira mendesah ketika mendengar kata – kata
itu seakan ia teringat dengan ucapan edi beberap waktu yang lalu ketika
iamengakhiri hubungannya dengan edi dan kecelakaan maut itu pun menghantam edi
hingga ia koma,malam semakin sunyi ira masih terfikir dengan kata – kata
septian.
“ akh sebaiknya aku lupakan semua ucapan septian
yang tadi karena itu hanya akan mengkontaminasi perasaanku dan sebaiknya aku
lenyapkan di alam mimpi “
Hari –hari di lalui ira dengan beban persaan yang
masih membuat dia tidak habis fikir, dan tiba saatnya perpisahan anak kelas XII
ira dan teman – temannya bersibuk mempersiapkan semua termasuk dekorasi ruangan
karena sabtu besok akan di adakan acara pelepasan siswa – siswi kelas XII
sekalian pengumuman kelulusan, jum’at siang itu para siswa – siswi kelas XII
berdatangan kesekolah karena harus melakukan glady termasuk septian, ira yang
sibuk dengan pekerjaannya itu tidak sadar dengan kedatangan septian ke sekolah
ketika ia akan keluar ruangan dan menuju ruang TU karena harus mengambil
perlengkapan yang kurang, pasdi hadapan aula ira dan septian berpapasan lalu
ira member senyuman yang manis dan sebaliknya septian membalasnya tanpa
mengeluarkan sepatah katapun ira bergegas langsung pergi dan septian
memperhatikan dari kejauhan langkah demi langkah ira, tidak lama kemudian ira
mendapat pesan singkat di hpnya
“ ira terima kasih kamu sudah mau senyum denganmu
senyummu akan ku kenang selamanya .”
Ira sedang sibuk itu hanya membalas sms itu
dengan kata – kata yang begitu singkat pula “
“iya septian “
Hari semakin siang berhubung hari jum’at seluruh
siswa – siswi di pulangkan kerumah lebih awal dan pekerjaan yang belum slesai
akan di lanjutkan nanti sore ira pun bsiap – siap mau pulang septian yang
tadinya yang lagi sibuk dengan teman – temannya tiba –tiba menghampiri ira
“ ira nanti pulang sekolah sama – sama ya, tapi
sebelumnya aku mau keruang kepala sekolah sebentar mau ngantar surat kamu
tunggu aku di parkiran ya nanti aku ke sana
“
“iya septian”
“siip kalau gitu “
Sekitar 15 menit ira menunggu di parkiran tiba –
tiba ia merasa sesuatu yang tidak nyaman di hatinya
“kenapa septian tidak seperti biasanya
ya,sebelumnya dia tidak pernah mengajakku pulang sama- sama tapi kenapa
sekarang ia mengajakku pulang sama – sama apa ia tidak takut di lihat nani dan
nani akan cemburu dengan semua, akh mungkin ini hanya fikiran belaka ku saja “
Ira ngoceh sendiri sambil menatap dari
kejauhan langkah – langkah septian yang
semakin mendekatinya.
“ ira maaf ya lama “
“ iya tidak apa – apa septian “
“ yuuk ira kita berangkat sekarang “
10 menit perjalanan ira diam membisu , tiba –
tiba tian bersuara ira nanti sore ke sekolah lagi ya dengan basa – basinya
untuk membuka pembicaraan
“iya sepatian, oh iya septian kamu kok timben
ngajak aku pulang bareng kamu tidak takut nani tau ? “
“ tidak ira aku malah berani dan siap menerima
resikonya nanti karena kamu tau sendiri aku sangat menyayangimu”
ira yang mulai tersanjung dengan kata – kata
septian itu terdiam mendengar kata – kata yang terucap dari mulut septian,
tibalah mereka jlan.Swadaya yaitu tempat di mana ira tinggal ira pun bergegas turu dari motor yang di
kendarai mereka berdua.
“ terima kasih ya tian udah mau ngantar aku
hingga depan rumah,mau mampir dulu “
“iya ira, aku langsung aja ya soalny aku mau
jemput teman aku di jl.sebelah lagian aku mau shalat jum’at juga “
“oh iya septian,hati – hati di jalan ya ! “
sambil tersenyum
“ iya , ira “
Septian kelihatan sangat bahagia ketika ira
kembali melontarkan senyum terhadapnya
” Ya Allah jika suatu hari nanti aku engkau
panggil dan kembali ke sisimu, maka hamba memohon kepada mu lindungi ira Ya
Allah jangan biarkan seoarng laki – lakipun menyakitinya, hamba memang belum
bisa meraih hatinya tapi hamba yakin dia seorang wanita yang engkau ciptkan
yang mendamaikan hati ini”
Kata – kata yang terucap dari hati septian itu
seakan bertanda buruk, tiba di rumah temannya itu mereka pun kembali
melanjutkan perjalanan pulang karena mengingat waktu shalat jum’at yang semakin dekat, namun tidak
di sangka truck yang datang dari hadapan mereka dengan kelajuan yang sangat
tinggi itu menghantam motor yang di kendarai septian dan temanya yaitu tendi,
alam seakan menjerit menumpahkan airmatanya di temani dengan panasnya mentari ketika ahrus menyaksikan kecelakaan tragedy
itu, septian yang terseret truck hingga 20 meter dan tendi terlempar bersamaan
dengan motornya keduanya langsung di larikan kerumah sakit oleh warga yang
menyaksikan kejadian itu namun takdir berkata lain ketika sampai dirumah sakit
keduanya sudah dalam keadaan tak bernyawa,sauna menjadi haru dan histeris ira
yang belum mengetahui kabar itu seakan telah mendapat tanda bahwa ia akan
kehilangan seseorang yang sangat berkesan di hidupnya jantung ira berdegup
kencang di tambah dengan rasa kaget
menghampirinya ketika hpnya berdering dan ia harus mengangkat telpon yang tidak
tau dari siapa
“hallo, ini siapa ?”
“ ini tofik rha temannya septian, ira septian
kecelakaan dia di tabrak truck dan sekarang di rumah sakit manggis kamu bisa
kesini sekarang .”
“iya tofik aku segera kesana”
Ira yang belum mengetahui septian sudah tak
bernyawa itu bergegas menuju kerumah sakit tanpa mengganti seragam sekolahnya,
setibanya dirumah sakit ia menyapukan pandangannya kesegala arah dilihatnya
sosok seorang sahabatnya nani yang telah histeris dengan tangisnya. ira pun
semakin panic hatinya penuh dengan tanda tanya segera ia memperlaju langkahnya
menuju ruang UGD sesampai di ambang pintu UGD ia langsung histeris melihat
melihat sosok seorang laki – laki yang terbujur kaku tak bernyawa segera ia
merangkulnya
“ septian bangun septian ini aku ira kamu jangan
pergi tinggalkan aku, aku sayang sama kamu tian aku mohon buka mata kamu tian
inikah arti sebuah senyuman yang kau minta inakah kata yang harus ku terima
sebuah kata perpisahan yang sangat menyayat – nyayat hatiku ”
Keluarga septian mencoba menenangkan ira agar
keadaan tidak semakin memburuk ira mulai mengerti dengan keadaan ini ia mulai faham akan sebuah perpisahan,pihak rumah sakit mulai mengemaskan jenazah
septiaan untuk di makamkan di kampung halamannya.
“ Ketika takdir mempertemukan kita maka takdir pula yang memisahkn antara aku dan engkau “
“ Hanya mampu mengungkapkan lewat sebuah tulisan”
PENULIS IRA SARI
mengharap komentar dari yang membaca
No comments:
Post a Comment