PROFESI
PENDIDIKAN
MANAJEMEN
PENDIDIKAN
DI SUSUN OLEH :
ANA MARIA DOMINGGO
ARIANTI
IRA SARI
(F17112008)
MEGA
SALAWATI(F17112017)
TIARA DESTARIKA
(F17112021)
PRODI
PENDIDIKIAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2014
A.
PENGERTIAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Manajemen Pendidikan merupakan
suatu cabang ilmu yang usianya relatif masih muda sehingga tidaklah aneh
apabila banyak yang belum mengenal. Istilah lama yang sering digunakan adalah
administrasi. Untuk memperjelas pengertian manajemen, tampaknya
perlu ada penjelasan lain yang lebih bervariasi mengenai makna manajemen.
Manajemen Pendidikan dalam
kamus bahasa Belanda-Indonesia disebutkan bahwa istilah manajemen berasal dari
administratie yang berarti tata-usaha. Dalam pengertian manajemen tersebut,
administrasi menunjuk pada pekerjaan tulis-menulis di kantor. Pengertian inilah
yang menyebabkan timbulnya contoh-contoh keluhan kelambatan manajemen yang
sudah disinggung, karena manajemen dibatasi lingkupnya sebagai pekerjaan
tulis-menulis.
Pengertian
lain dari manajemen berasal dari bahasa Inggris administration sebagai the
management of executive affairs. Dengan batasan pengertian seperti ini maka
manajemen disinonimkan dengan management suatu pengertian dalam lingkup yang
lebih luas (Encyclopedia Americana, 1978, p. 171). Dalam pengertian
Manajemen Pendidikan ini, manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait
dengan pekerjaan tulis-menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas
Selain
itu, Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti
mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan
dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan
sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah
manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran yang dilakukan
dengan sistematis dalam suatu proses. Pada waktu ini istilah-istilah yang
digunakan dalam menunjuk pekerjaan pelayanan kegiatan adalah manajemen,
pengelolaan, pengaturan dan sebagainya, yang didefinisikan oleh berbagai ahli
secara bermacam-macam. Antara lain :
a.Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Stoner, seperti yang dikutip Fachruddin
mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan semua sumber
daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan
dengan jelas.
c.Gordon (1976) dalam Bafadal (2004:39), menyatakan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan
administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan
tertentu.
d. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efisien.
e. Harold Koontz & O’Donnel dalam
bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, manajemen adalah
berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan
orang-orang lain.
f. Ensiclopedia of The Social Sciences, manajemen
diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan
dan diarvasi.
g. G.R.Terry menyatakan
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional
atau maksudmaksud yang nyata.
h. Menurut Hilman Manajemen
adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
i. Ricky W. Griffin berpendapat
bahwa Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
j. Drs. Oey Liang Lee, Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
k. William H. Newman mengatakan Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh
hasil tertentu melalui orang lain.
l. Menurut Renville Siagian, Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam
bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta
berpengalaman.
m. Prof. Eiji Ogawa, Manajemen
adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian kegiatan-kegiatan
termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh organisasi usaha dengan
terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat
disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.
n. Federick Winslow Taylor, Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk
menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan
organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa
seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
o. Henry Fayol, Manajemen
mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi,
memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
p. Lyndak F. Urwick, Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning
Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan),
Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).
q. Dalam
kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum IIID,
baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah
Atas, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua
sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna
menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Dari
pengertian Manajemen Pendidikan yang terakhir tersebut maka
secara eksplisit disebutkan bahwa manajemen sebagaimana yang digunakan secara
resmi oleh Departemen Pendidikan Nasional seperti dimuat dalam kurikulum
1975 dan kurikulum kelanjutannya, diarahkan kepada tujuan pendidikan. Lebih luas lagi, apabila ditinjau dari definisi-definisi
yang lain, pengertian manajementersebut masih dapat
diartikan untuk semua jenis kegiatan, yang dapat diambil suatu kesimpulan
definisi yaitu :
Manajemen
adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara
dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Definisi
lain dari manajemen yang lebih lengkap sebagaimana dikemukakan oleh Mulyani A.
Nurhadi adalah sebagai berikut :
Manajemen
adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan
usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan,
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif
dan efisien.
Dari
definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam pengertian manajemen selalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur
penting, yaitu: (a). usaha kerjasama, (b). oleh dua orang atau lebih, dan
(c) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian
tersebut sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu usaha kerjasama, personil yang
melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut, yaitu gerak,
orang, dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah
organisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.
Jika pengertian
Manajemen Pendidikan ini diterapkan pada usaha pendidikan maka
sudah termuat hal-hal yang menjadi objek pengelolaan atau pengaturan. Lebih
tepatnya, definisi Manajemen Pendidikan adalah sebagai berikut :
Manajemen
Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha
kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Dengan
menerapkan definisi tersebut pada usaha pendidikan yang terjadi dalam sebuah
organisasi, maka definisi Manajemen Pendidikan selengkapnya
adalah sebagai berikut :
Manajemen
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi
pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya,
agar efektif dan efisien.
Lebih
lanjut Mulyani A. Nurhadi menekankan adanya ciri-ciri atau pengertian Manajemen
Pendidikan yang terkandung dalam definisi tersebut sebagai berikut :
(Mulyani A. Nurhadi, 1983, pp. 2-5)
- Manajemen merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dari, oleh dan bagi manusia.
- Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses pengelolaan dari suatu rangkaian kegiatan pendidikan yang sifatnya kompleks dan unik yang berbeda dengan tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya ; tujuan kegiatan pendidikan ini tidak terlepas dari tujuan pendidikan secara umum dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu bangsa.
- Proses pengelolaan itu dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi sehingga kegiatannya harus dijaga agar tercipta kondisi kerja yang harmonis tanpa mengorbankan unsur-unsur manusia yang terlibat dalam kegiatan pendidikan itu.
- Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang dalam hal ini meliputi tujuan yang bersifat umum (skala tujuan umum) dan yang diemban oleh tiap-tiap organisasi pendidikan (skala tujuan khusus).
- Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Apa yang dikemukakan oleh Mulyani A. Nurhadi ini cukup
lengkap. Tetapi apabila akan dihubungkan dan diintegrasikan dengan definisi manajemen
pendidikan yang tertera di dalam Pedoman
Kurikulum tahun 1975 Buku IIID perlu ditambahkan adanya usaha bersama untuk
mendayagunakan semua sumber-sumber (personil dan materiil). Jika unsur tersebut
dimasukkan ke dalam pengertian manajemen
pendidikan, maka rumusannya adalah :
Manajemen
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi
pendidikan yang dilakukan dengan usaha bersama secara efektif dan efisien.,
untuk mendayagunakan semua sumber dan potensi yang ada demi tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. TUJUAN DAN MANFAAAT MANAJEMEN PENDIDIKAN
Tujuan
dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:
- Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna (Pakemb)
- Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
- Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer)
- Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien
- Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan)
- Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan oleh manajemennya
- Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
- Meningkatkan citra positif pendidikan.
C.
FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN
Secara
umum, manajemen dapat dibagi menjadi 10 bagian, yaitu:
1. Planning
Planning adalah merencanakan atau perencanaan, yang terdiri
dari 5 hal, yaitu :
a.
Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana melakukannya.
b. Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan
kerja untuk mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
c.
Mengumpulkan dan menganalisa informasi
d.
Mengembangkan alternatif-alternatif
e.
Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan.
Jika
disimpulkan perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan dan planning adalah sebagai penetapan tujuan, policy,
prosedur, budget, dan program dari sesuatu organisasi.
2.
Organizing
Organizing
adalah pengelompokan kegiatan yang diperlukan yaitu penetapan susunan
organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam
organisasi. Organizing dapat pula dikatakan sebagai keseluruhan aktivitas
manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi,
wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya
aktivitas-aktivitas yang berguna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pengorganisasian terdiri dari :
a. Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga
kerja yang diperlukan untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
b.
Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c.
Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
d.
Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.
e. Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja
dan mencari sumber-sumber lain yang diperlukan.
3. Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan
usaha agar petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
4. Directing
Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada
bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Directing
merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan hanya agar pegawai
melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula
berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar dapat efektif
tertuju kepada realisasi tujuan yang telah ditetapkan.
5. Leading
Leading adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer
yang menyebabkan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5
macam kegiatan, yaitu :
a.
Mengambil keputusan
b.
Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan
c.
Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
d.
Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya
e. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar
mereka trampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Coordinating
Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan,
kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan
menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang
terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi. Usaha yang
dapat dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain :
a.
Dengan memberi instruksi
b.
Dengan memberi perintah
c.
Mengadakan pertemuan-pertemuan yang dapat memberi penjelasan-penjelasan
d.
Memberi bimbingan atau nasihat
e.
Mengadakan coaching
f.
Bila perlu memberi teguran.
7. Motivating
Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu
fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada
bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang
dikehendaki oleh atasan tersebut.
8. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian,
adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan
sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang
sudah digariskan.
9. Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen
berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi baik secara lisan maupun secara tulisan.
10. Forecasting
Forecasting adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau
mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum
suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
Misalnya, suatu akademi meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi tersebut. Ramalan tersebut menggunakan indikator-indikator, seperti jumlah lulusan SLTA dan lain sebagainya.
Misalnya, suatu akademi meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar di akademi tersebut. Ramalan tersebut menggunakan indikator-indikator, seperti jumlah lulusan SLTA dan lain sebagainya.
Sedangkan fungsi pokok manajemen pendidikan dibagi 4 macam,
yaitu:
1.
Perencanaan
Perencanaan
program pendidikan memiliki dua fungsi utama, yaitu :
a.
Perencanaan merupakan upaya sistematis yang menggambarkan penyusunan rangkaian
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga
dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau sumber-sumber yang
dapat disediakan.
b.
Perencanaan merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau menggunakan sumber-sumber
yang terbatas secara efisien, dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2.
Pelaksanaan
Pelaksana
merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam
rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dan akan memiliki nilai jika
dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
3.
Pengawasan
Pengawasan
dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan
berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan dan
meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki kesalahan, dan
merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen.
4.
Pembinaan
Pembinaan
merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional semua unsur
organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai
tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
D.
PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN
Douglas
(1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut :
- Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.
- Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
- Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya
- Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
- Relativitas nilai-nilai
Prinsip-prinsip
diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus
memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai. Tujuan
dirumuskan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman, dan
nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk
visi, misi dan sasaran-sasaran. Ketiga bentuk tujuan itu harus dirumuskan dalam
satu kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap kemajuan dan masa depan
organisasi.
Drucker
(1954) melalui MBO (management by objective) memberikan gagasan prinsip
manajemen berdasarkan sasaran sebagai suatu pendekatan dalam perencanaan.
Penerapan pada manajemen pendidikan adalah bahwa kepala dinas memimpin tim yang
beranggotakan unsur pejabat dan fungsional dinas, dan lebih baik terapat stakeholders
untuk merumuskan visi, misi dan objektif dinas pendidikan.
Pada
tingkat sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa, orang tua siswa,
masyarakat dan stakeholders duduk bersama membahas rencana strategis
sekolah dengan mengembangkan tujuh langkah MBO yaitu:
- Menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai sekolah
- Menganalisis apakah hasil akhir itu berkaitan dengan tujuan sekolah
- Berunding menetapkan sasaran-sasaran yang dibutuhkan
- Menetapkan kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran
- Menyusun tugas-tugas untuk mempermudah mencapai sasaran
- Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan oleh atasan
- Lakukan monitoring dan buat laporan.
E.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN
Gambaran
menyeluruh tentang ruang lingkup manajemen pendidikan sebagai proses tampak
pada tabel berikut ini:
BidangTugas
|
Peserta didik
|
Tenaga pendidik dan kependidikan
|
Keuangan
|
Sarana dan prasarana
|
Humas
|
Layanan khusus
|
Kurikulum dan pembelajaran
|
Perencanaan
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
Pengorganisasian
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
Pengarahan
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
Pengendalian
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
V
|
Secara
yuridis, ruang lingkup manajemen pendidikan yang dilaksanakan oleh kepala
sekolah di sekolah mengacu pada Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Sekolah/Madrasah adalah :
1)
Rencana program sekolah
2)
Pelaksanaan program sekolah
3)
Kepemimpinan
4)
Pengawasan/evaluasi
5)
Sistem informasi manajemen
F.
URGENSI MANAJEMEN PENDIDIKAN
Dalam
ranah aktivitas, implementasi manajemen terhadap pengelolaan pendidikan
haruslah berorientasi pada efektivitas (ketepatgunaan) terhadap segala aspek
pendidikan baik dalam pertumbuhan, perkembangan, maupun keberkahan (dalam
perspektif syariah). Berikut ini merupakan urgensi manajemen terhadap bidang
manajemen pendidikan:
a) Manajemen
Kurikulum
1) Mengupayakan
efektifitas perencanaan
2) Mengupayakan
efektifitas pengorganisasian dan koordinasi
3) Mengupayakan
efektifitas pelaksanaan
4) Mengupayakan
efektifitas pengendalian/pengawasan
b) Manajemen
Personalia
Manajemen
ini berkisar pada staff development (teacher development),
meliputi (Pengembangan Staff dan Guru):
1) Training
(Pelatihan)
2) Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP)
3) Inservice
Education (Intern Pendidikan/Pendidikan Lanjutan)
c) Manajemen
Siswa
1) Penerimaan
Siswa (Daya Tampung, Seleksi)
2) Pembinaan
Siswa (Pengelompokkan, Kenaikan Kelas, Penentuan Program, Ekskul)
3) Pemberdayaan
OSIS
d) Manajemen
Keuangan
Dalam
keuangan pengelolaan pendidikan, manajemen harus berlandaskan pada prinsip:
efektivitas(ketepatgunaan), efisiensi (penghematan) dan pemerataan
Dalam
kaitannya dengan uang dan pendidikan, pegawai administrasi sekolah memiliki
tugas dan harus bertanggung jawab dalam hal-hal sebagai berikut :
1) Hubungan
dengan masyarakat
2) Penyusunan
dan pengembangan rencana anggaran pengeluaran belanja sekolah (RAPBS)
3) Penataran
4) Pengaturan
pemasokan
5) Perencanaan
dan peningkatan fasilitas sekolah
6) Pelaksanaan
apa yang telah direncanakan
7) Evaluasi
dan pertanggung jawaban keuangan sekolah/laporan keuangan
e) Manajemen
Lingkungan
Urgensi
manajemen terhadap lingkungan pendidikan bertujuan dalam merangkul seluruh
pihak terkait yang akan berpengaruh dalam segala kebijakan dan keberlangsungan
pendidikan, dan memberdayakan masyarakat sekitar sekolah.
G.
PANDANGAN TERHADAP MANAJEMEN PENDIDIKAN
Untuk
mengkaji lebih dalam tentang manajemen khususnya manajemen pendidikan, perlu
disampaikan pandangan tentang manajemen khususnya manajemen pendidikan:
a.
Manajemen sebagai suatu sistem
Manajemen
dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai bagian yang
saling berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
b.
Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen
sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manajemen sebagai suatu proses dapat
dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh manajer.
c.
Manajemen sebagai proses pemecahan masalah
Proses
manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses pemecahan masalah yang
dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam organisasi. Secara
konkrit dalam organisasi pelayanan pendidikan, seperti yang dilakukan di Dinas
Pendidikan yaitu, identifikasi masalah à perumusan masalah à dilanjutkan dengan
langkah-langkah pemecahan masalah. Melalui tahapan tersebut diharapkan tercapai
hasil kegiatan secara efektif dan efisien.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada dua alasan mendasar, mengapa manajemen perencanaan pendidikan diperlukan, yaitu :
1) Untuk mencapai ketuntasan Wajar 9 tahun, manajemen pendidikan dibutuhkan sebagai kerangka kerjasama untuk mencapai tujuan yaitu ketercapaian APK sebesar 95% dan juga tujuan institusi pendidikan itu sendiri.
2) Untuk menyukseskan ketuntasan Wajar 9 Tahun, manajemen pendidikan diperlukan sebagai proses pemecahan masalah yang dihadapi dalam upaya pencapaian tujuan.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada dua alasan mendasar, mengapa manajemen perencanaan pendidikan diperlukan, yaitu :
1) Untuk mencapai ketuntasan Wajar 9 tahun, manajemen pendidikan dibutuhkan sebagai kerangka kerjasama untuk mencapai tujuan yaitu ketercapaian APK sebesar 95% dan juga tujuan institusi pendidikan itu sendiri.
2) Untuk menyukseskan ketuntasan Wajar 9 Tahun, manajemen pendidikan diperlukan sebagai proses pemecahan masalah yang dihadapi dalam upaya pencapaian tujuan.
H.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
Manajemen
pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang intinya adalah
mempelajari tentang perilaku manusia dalam kegiatannya sebagai subjek dan
objek. Secara filosofis, perilaku manusia terbentuk oleh interaksi
antarmanusia, iklim organisasi (konteks organisasi) dan sistem yang dianut.
Ketiga interaksi tersebut, baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama saling berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Dengan
demikian dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manajemen
pendidikan adalah:
1)
interaksi antarmanusia
2)
iklim organisasi
3)
sistem pendidikan yang dianut (sisdiknas)
4)
lingkungan eksternal
Sumber
http://semangatinspirasi.blogspot.com/2012/07/makalah-manajemen-pendidikan.html
http://doniwahyuprabowo.student.fkip.uns.ac.id/2013/06/05/makalah-manajemen-pendidikan/
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah, Teori Dasar
dan Praktik. Bandung : PT Refika Aditama
Hasibuan,
Malayu S.P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina Rupa Aksara
Nama aku salah ra 🤣
ReplyDelete