Thursday, April 10, 2014

makalah telaah kurikulum

MAKALAH TELAAH KURIKULUM
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM  BEUCHAMP





DI SUSUN OLEH :
IRA SARI (F17112008)
YOGA WISNU DEWANTA (F1711)
               
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKA
PONTIANAK
2014





Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul model pengembangan kurikulum menurut beauchamp. Makalah ini diajukan guan memenuhi tugas mata kuliah telaah kurikulum.
Kami mnegucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat tyerselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karenanya kritik dan saran yang sangat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat umum maupun mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua  

















DAFTAR ISI
BAB I
 PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
2.      RUMUSAN MASALAH
3.      TUJUAN
BAB II
PEMBAHSAN
1.      PENGERTIAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
2.      MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM BEAUCHAMP
BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
2.      SARAN

DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

1.       LATAR BELAKANG
Dewasa ini telah banyak dikembangkan mdel-model pengembangan kurikulum. Setiap model pengembangan kurikulum tersebut memiliki karakteristik pada pola desain, implementasi, evaluasi dan tindak lanjut dalam pembelajaran. Dalam pengembangan kurikulum dapat diidentifikasi berdasarkan basis apa yang akan dicapai dalam kurikulum tersebut, seperti alternatif yang menekankan pada  kebutuhan mata pelajaran, peserta didik, penguasaan kompetensi suatu pekerjaan, kebutuhan masyarakat atau permasalahan sosial. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu dilakukan dengan berlandaskan pada teori yang tepat agar kurikulum yang dihasilkan bisa efektif.
Dalam praktek pengembangan kurikulum sering terjadi cendrung hanya menekankan pada pemenuhan mata pelajaran. Artinya disiplin ilmu yang terstruktur, sistematis dan logis, sehingga mengabaikan pengetahuan dan kemampuan aktual yang dibutuhkan sejalan perkembangan masyarakat.
Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pemilihan satu model pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang oftimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan system pendidikan dan system pemgelolaan pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan mana yang digunakan. Model pengembangan kurikulum dalam system pendidikan dan pengelolaan yang sifatnya sentralisasi berbeda dengan yang desentrelesasi. Model pengembangan yang sifatnya subjek akademis berbeda dengan kurikulum humanistic, teknologis dan rekonstruksi social
George A. Beauchamp (1981) mendefinisikan kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk pendidikan peserta didik selama belajar di sekolah.
Pengembangan kurikulum merupakan bagian penting dalam program pendidikan. Kurikulum dan silabus perlu dijabarkan lebih lanjut agar dapat dioperasionalkan di sekolah dan kelas.
Menurut Beauchamp, ada lima langkah atau pentahapan dalam mengembangkan suatu kurikulum (Beauchamp’s System).

2.       RUMUSAN MASALAH
a.       Menjelaskan pengertian model model kurikulum
b.      Menjelaskan model pengembangan kurikulum beauchamp

3.       TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah supaya para pendidik dan pesarta didik dapat memahami dan mengetahui bagaimana model dalam pengembangan kurikulum untuk mencapai keberhasilan dalam dunia pendidika


BAB II
PEMBAHASAN

1.       PENGERTIAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan (impelementation), dan mengevaluasi (evaliatoon) suatu kurikulum. Oleh karena itu, model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses sistem perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar keberhasilan dalam pendidikan.
Pengembangan kurikulum tidak dapat terlepas dari bberbagai aspek yang memengaruhinya, seperti cara berfikir, sistem nilai (nilai moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial), proses pengmbangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Aspek-aspek tersebut akan menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan kurikulum. Agar dapat mengembangkan kurikulum secara baik, pengembang kurikulum semestinya memahami berbagai jenis model pengembangan kurikulum. Yang dimaksud dengan model pengembangan kurikulum yaitu langkah atau prosedur sistematis dalam proses penyususnan suatu kurikulum.
Dengan memahami esensi model pengembangan kurikulum dan sejumlah alternatif model pengembangan kurikulum, para pengembang kurikulum diharapkan akan bisa bekerja secara lebih sistematis, sistemik dan optimal. Sehingga haarpan ideal terwujudnya suatu kurikulum yang akomodatif dengan berbagai kepentingan, teori dan praktik, bisa diwujudkan.

2.       MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM BEAUCHAMP
Kurikulum model sistemik Beauchamp mengidentifikasi serangkaian pembuatan keputusan penting dalam dunia pendidikan yang saat ini masih terpakai dalam pengimplementasian rangkaian materi ajar. Menurut Beauchamp , teori kurikulum secara konseptual berhubungan erat dengan pengembangan teori dan ilmu-ilmu lain. Hal-hal yang penting dalam pengembangan teori kurikulum adalah penggunaan istilah-istilah teknis yang tepat dan konsisten, analisis dan klasifikasi pengetahuan, penggunaan penelitian-penelitian prediktif untuk menambah konsep, generalisasi atau kaidah-kaidah, sebagai prinsip-prinsip yang menjadi pegangan dalam menjelaskan fenomena kurikulum.
Dari semua uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan teori kurikulum, Beauchamp mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan teori kurikulum, yaitu:

1.                 Adanya arena rekayasa kurikulum. Untuk mengimplemntasikan kurikulum pendidikan harus ada wadah yang tepat berupa wadah/lembaga  pendidikan guna bagaimana menerapkan, mengevaluasi dan merevisi pengembangan rekayasa kurikulum tersebut. Dengan adanya arena rekayasa kurikulum maka diharapkan mampu menunjukkan perbandingan ketepatan-mana yang bisa terpakai dan mana yang memerlukan perbaikan yang berlanjut.

2.                 Memilih dan melibatkan:

a.       spesialis, tenaga spesialis merupakan tenaga ahli dalam bidang rancang bangun kurikulum pendidikan. Tenaga spesialis ini mampu menciptakan bentuk yang tepat dengan membaca perkembangan zaman sehingga pendidikan secara terus menerus berkembang,
b.       guru kelas, tenaga pendidik sebagai ujung tombak pendidikan karena guru yang mengajar di kelas paling banyak mengetahui perkembangan materi ajar, dengan demikian guru 99% keterlibatannya dalam me-update kurikulum pendidikan setiap saat,
c.        para profesional dalam sistem sekolah, tenaga profesional bisa menjadi sumber inspirasi bagi perkembangan pendidikan karena dengan hadirnya tenaga profesional berarti melakoni satu bidang ilmu dengan sebaik dan seoptimal mungkin dengan tujuan menerampilkan peserta didik itu sendiri.
d.       para profesional ditambah beberapa anggota masyarakat dari berbagai lapisan yang diambil secara refresentatif. Tenaga profesional dan masyarakat sebagai pemilik product pendidikan maka sangat diperlukan saran kritikan yang hadir dari mereka.


3.                 Organisasi dan prosedur perencanaan kurikulum, yakni langkah-langkah yang harus diikuti dalam merumuskan tujuan, menganalisis kompetensi, memilih materi dan kegiatan belajar. Tujuan merupakan hakikat dari sebuah  rancangan, peserta didik mampu melakukan, terampil mengerjakan sesuatu yang ada dari materi ajar, peserta didik mampu mengembangkan bermacam-macam tiori sesuai dengan perkembangan. Lalu, menganalisis perkembangan kurikulum terkait dengan materi ajar-apakah relevan dengan kekinian atau tidak. Selanjutnya, memilih materi pelajaran perlu dilakukan karena menyesuaikan dengan konteks yang ada, dan melakukan kegiatan belajar dengan berbagai usaha dengan tujuan agar peserta didik dengan mudah memahami, menguasai, memperaktikkannya, menyenangkan dan terus menerus senang belajar (Darul Aman, 2011).

4.                 Implementasi kurikulum. Penerapan kurikulum merupakan reaksi masukan dari berbagai elemen dan sesuai dengan perkembangan pendidikan sehingga akan menghasilkan pengetahuan objektif dan mampu/trampil meningkatkan tarap hidup masyarakat.

5.                 Evaluasi kurikulum. Dalam hal ini minimal memiliki empat dimensi:

a.       evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan guru.
b.       evaluasi desain kurikulum.
c.        evaluasi lulusan.
d.       evaluasi sistem kurikulum.

Gambaran di atas, menunjukkan bahwa evaluasi terhadap pengembangan kurikulum modelBeaucham ini digunakan untuk memberikan kesinambungan serta pertumbuhan dari tahun ketahun atau perseuaian dengan konteks. Secara umum, model ini sudah dianggap lengkap (ada rancangan, tujuan, analisis, dan evaluasi), namun masih terdapat berbagai pertanyaan yang tak terjawab dalam proses rekayasa kurikulum. Dalam beberapa hal, model ini hampir sama dengan model administratif, terutama dalam orientasinya dari atas kebawah (bersifat sentralistik)


BAB III
PENUTUP
1.       KESIMPULAN
Model pengembangan kurikulum pada intinya merupakan proses pembuatan keputusan untuk merevisi suatu program kurikulum.
George A. Beauchamp mengemukakan lima hal di dalam pengembangan suatu kurikulum, yaitu:
1. Menetapkan arena atau lingkup wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum tersebut;
2. Menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa yang turut serta terlibat dalam pengembangan kurikulum;
3. Menetapkan organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum;
4. Implementasi kurikulum;
5. Melaksanakan evaluasi kurikulum.

2.       SARAN



DAFTAR PUSTAKA
Ansyar, M. Nursain, H. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 1991.

Dakir,H,Drs,Prof, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta, Rineka Cipta, 2004.



No comments:

Post a Comment