KEGELISAHANKU
Guys kali ini aku tidak berkecoh tentang
asmara tapi tentang apa yang aku rasakan tentang masa depanku saat ini, aku
merasakan hal yang sangat menyiksa batinku aku tak tau keman arah hidupku empat
semester bukan waktu yang singkat bagiku melalui dunia perkuliahan namun sampai
saat ini belum aku temukan siapa diri aku sebenarnya, aku terpukul dengan
keadaan ini tapi namun ap daya inilah aku dengan sejuta kekuranganku seribu
penyesalan selalu menghampiriku apa yang aku miliki dalam diriku sendiri yang
nantinya dapat aku jadikan sebagai benteng hidupku agar aku masih mampu berdiri
melawan kejamnya dunia. Terkadang kala aku merasa orang yang tidaklah berguna
tapi aku tau aku salah dengan anggapan itu karena Allah mencipakan manusia
dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sejauh mana aku merangkak,
sekencang apa apa aku harus berlari dan setajam apa aku harus menatap dunia
sampai aku dapat tau siapa diri aku sebenarnya?
“ Ya Allah sederhana pintaku
kepada Allah semua langkahku,perjuanganku dan tekadku hanya semata untuk kedua
orang tuaku izinkan hambamu yang lemah ini membuat kedua orang tua hamba
menangis namun tangis itu tangis bahagia yang mungkin belum seberapa membalas
apa yang beliau berikan selama ini sehinnga aku dapat tumbuh besar seperti ini,
namun jauhkan hambamu ini dari kesombongan dan keangkuhan dan nanti akan
membuat hamba celaka dan membalikkan air mata kedua orang tua hamba J , Ya Allah ya rabb
sadarkan hamba ketika engkau berikan masalah hamba hanya terdiam sesungguhnya
engkau la yang mengetahui segalanya “
Banyak hal yang aku abaikan
ketika aku hanya terdiam meratapi semua namun apa daya semangat ini seakan
lenyap orang – orang disekitarku tiada
aku hiraukan aku egois aku bahkan aku biarkan diriku terdiam lenyap dalam
khayalan yang tak pernah nyata. Hanya
jari – jari ini yang selalu mau berkata tentangku diatas kertas putih ini dan
hanya tuhanku yang mengetahui apa yang aku rasakan. Di keheningan malam selalu kurenungkan
tetes demi tetes ku jatuhkan butiran mutiara yang keluar dari dua bola mata
namun semua itu tidak cukup bagiku.
Mereka selalu berkata “aku selalu ceria aku selalu tersenyum langka
raut kesedihan pada diriku namun mereka
salah akulah gadis yang selalu menyembunyikan kesedihan demi sebuah senyuman”.
Lelah itu datang menghampiri namun kesadaran aku harus berjalan menempuh semua
selalu mengiringi karena tatapan tajam ini jeritan hati ini selalu berteriak
dua buah senyuman bahagia sedang menantimu , rangkulan tangan itu akan hinggap
dibahumu dan tangis bahagia akan
membasahi pundakmu. Kembali senyum itu terbentang tulisanku tidaklah seindah
sastrawan namun inilah tulisan sederhanaku dengan kata-kata yang tidaklah
sempurna.
No comments:
Post a Comment