Monday, June 23, 2014



KEGELISAHANKU
Guys kali ini aku tidak berkecoh tentang asmara tapi tentang apa yang aku rasakan tentang masa depanku saat ini, aku merasakan hal yang sangat menyiksa batinku aku tak tau keman arah hidupku empat semester bukan waktu yang singkat bagiku melalui dunia perkuliahan namun sampai saat ini belum aku temukan siapa diri aku sebenarnya, aku terpukul dengan keadaan ini tapi namun ap daya inilah aku dengan sejuta kekuranganku seribu penyesalan selalu menghampiriku apa yang aku miliki dalam diriku sendiri yang nantinya dapat aku jadikan sebagai benteng hidupku agar aku masih mampu berdiri melawan kejamnya dunia. Terkadang kala aku merasa orang yang tidaklah berguna tapi aku tau aku salah dengan anggapan itu karena Allah mencipakan manusia dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sejauh mana aku merangkak, sekencang apa apa aku harus berlari dan setajam apa aku harus menatap dunia sampai aku dapat tau siapa diri aku sebenarnya?
“ Ya Allah sederhana pintaku kepada Allah semua langkahku,perjuanganku dan tekadku hanya semata untuk kedua orang tuaku izinkan hambamu yang lemah ini membuat kedua orang tua hamba menangis namun tangis itu tangis bahagia yang mungkin belum seberapa membalas apa yang beliau berikan selama ini sehinnga aku dapat tumbuh besar seperti ini, namun jauhkan hambamu ini dari kesombongan dan keangkuhan dan nanti akan membuat hamba celaka dan membalikkan air mata kedua orang tua hamba J , Ya Allah ya rabb sadarkan hamba ketika engkau berikan masalah hamba hanya terdiam sesungguhnya engkau la yang mengetahui segalanya “
Banyak hal yang aku abaikan ketika aku hanya terdiam meratapi semua namun apa daya semangat ini seakan lenyap orang – orang disekitarku  tiada aku hiraukan aku egois aku bahkan aku biarkan diriku terdiam lenyap dalam khayalan yang tak pernah nyata.  Hanya jari – jari ini yang selalu mau berkata tentangku diatas kertas putih ini dan hanya tuhanku yang mengetahui apa yang aku rasakan. Di keheningan malam selalu kurenungkan tetes demi tetes ku jatuhkan butiran mutiara yang keluar dari dua bola mata namun semua itu tidak cukup bagiku.
Mereka selalu berkata  “aku selalu ceria aku selalu tersenyum langka raut kesedihan pada diriku  namun mereka salah akulah gadis yang selalu menyembunyikan kesedihan demi sebuah senyuman”. Lelah itu datang menghampiri namun  kesadaran aku harus berjalan menempuh semua selalu mengiringi karena tatapan tajam ini jeritan hati ini selalu berteriak dua buah senyuman bahagia sedang menantimu , rangkulan tangan itu akan hinggap dibahumu dan  tangis bahagia akan membasahi pundakmu. Kembali senyum itu terbentang tulisanku tidaklah seindah sastrawan namun inilah tulisan sederhanaku dengan kata-kata yang tidaklah sempurna.  

No comments:

Post a Comment