MAKALAH TELAAH KURIKULUM
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
BEUCHAMP
DI SUSUN OLEH :
IRA SARI (F17112008)
YOGA WISNU DEWANTA (F1711)
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKA
PONTIANAK
2014
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul model
pengembangan kurikulum menurut beauchamp. Makalah ini diajukan guan memenuhi
tugas mata kuliah telaah kurikulum.
Kami mnegucapakan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat tyerselesaikan sesuai dengan
waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karenanya kritik dan saran
yang sangat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat umum maupun mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
2. RUMUSAN
MASALAH
3. TUJUAN
BAB II
PEMBAHSAN
1. PENGERTIAN
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
2. MODEL
PENGEMBANGAN KURIKULUM BEAUCHAMP
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dewasa ini telah
banyak dikembangkan mdel-model pengembangan kurikulum. Setiap model
pengembangan kurikulum tersebut memiliki karakteristik pada pola desain,
implementasi, evaluasi dan tindak lanjut dalam pembelajaran. Dalam pengembangan
kurikulum dapat diidentifikasi berdasarkan basis apa yang akan dicapai dalam
kurikulum tersebut, seperti alternatif yang menekankan pada kebutuhan mata pelajaran, peserta didik,
penguasaan kompetensi suatu pekerjaan, kebutuhan masyarakat atau permasalahan
sosial. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu dilakukan dengan
berlandaskan pada teori yang tepat agar kurikulum yang dihasilkan bisa efektif.
Dalam praktek
pengembangan kurikulum sering terjadi cendrung hanya menekankan pada pemenuhan
mata pelajaran. Artinya disiplin ilmu yang terstruktur, sistematis dan logis,
sehingga mengabaikan pengetahuan dan kemampuan aktual yang dibutuhkan sejalan
perkembangan masyarakat.
Banyak model
yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pemilihan satu model
pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas kelebihan dan
kebaikan-kebaikannya serta kemungkinan pencapaian hasil yang oftimal, tetapi
juga perlu disesuaikan dengan system pendidikan dan system pemgelolaan
pendidikan yang dianut serta model konsep pendidikan mana yang digunakan. Model
pengembangan kurikulum dalam system pendidikan dan pengelolaan yang sifatnya
sentralisasi berbeda dengan yang desentrelesasi. Model pengembangan yang
sifatnya subjek akademis berbeda dengan kurikulum humanistic, teknologis dan
rekonstruksi social
George A.
Beauchamp (1981) mendefinisikan kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat
rencana untuk pendidikan peserta didik selama belajar di sekolah.
Pengembangan
kurikulum merupakan bagian penting dalam program pendidikan. Kurikulum dan
silabus perlu dijabarkan lebih lanjut agar dapat dioperasionalkan di sekolah
dan kelas.
Menurut
Beauchamp, ada lima langkah atau pentahapan dalam mengembangkan suatu kurikulum
(Beauchamp’s System).
2. RUMUSAN MASALAH
a.
Menjelaskan pengertian model model kurikulum
b.
Menjelaskan model pengembangan kurikulum
beauchamp
3. TUJUAN
Tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah supaya para pendidik dan pesarta didik dapat
memahami dan mengetahui bagaimana model dalam pengembangan kurikulum untuk
mencapai keberhasilan dalam dunia pendidika
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
Model pengembangan kurikulum merupakan suatu
alternatif prosedur dalam rangka mendesain (designing), menerapkan
(impelementation), dan mengevaluasi (evaliatoon) suatu kurikulum. Oleh karena
itu, model pengembangan kurikulum harus dapat menggambarkan suatu proses sistem
perencanaan pembelajaran yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan dan standar
keberhasilan dalam pendidikan.
Pengembangan kurikulum tidak dapat terlepas dari
bberbagai aspek yang memengaruhinya, seperti cara berfikir, sistem nilai (nilai
moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial), proses pengmbangan, kebutuhan
peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Aspek-aspek
tersebut akan menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan
kurikulum. Agar dapat mengembangkan kurikulum secara baik, pengembang kurikulum
semestinya memahami berbagai jenis model pengembangan kurikulum. Yang dimaksud
dengan model pengembangan kurikulum yaitu langkah atau prosedur sistematis
dalam proses penyususnan suatu kurikulum.
Dengan memahami esensi model pengembangan kurikulum dan sejumlah
alternatif model pengembangan kurikulum, para pengembang kurikulum diharapkan
akan bisa bekerja secara lebih sistematis, sistemik dan optimal. Sehingga
haarpan ideal terwujudnya suatu kurikulum yang akomodatif dengan berbagai
kepentingan, teori dan praktik, bisa diwujudkan.
2. MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM BEAUCHAMP
Kurikulum model sistemik Beauchamp mengidentifikasi
serangkaian pembuatan keputusan penting dalam dunia pendidikan yang saat ini
masih terpakai dalam pengimplementasian rangkaian materi ajar. Menurut
Beauchamp , teori kurikulum secara konseptual berhubungan erat dengan
pengembangan teori dan ilmu-ilmu lain. Hal-hal yang penting dalam pengembangan
teori kurikulum adalah penggunaan istilah-istilah teknis yang tepat dan
konsisten, analisis dan klasifikasi pengetahuan, penggunaan
penelitian-penelitian prediktif untuk menambah konsep, generalisasi atau
kaidah-kaidah, sebagai prinsip-prinsip yang menjadi pegangan dalam menjelaskan
fenomena kurikulum.
Dari semua uraian tentang hal-hal yang berkaitan
dengan teori kurikulum, Beauchamp mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan
teori kurikulum, yaitu:
1.
Adanya arena rekayasa kurikulum. Untuk
mengimplemntasikan kurikulum pendidikan harus ada wadah yang tepat berupa
wadah/lembaga pendidikan guna bagaimana
menerapkan, mengevaluasi dan merevisi pengembangan rekayasa kurikulum tersebut.
Dengan adanya arena rekayasa kurikulum maka diharapkan mampu menunjukkan
perbandingan ketepatan-mana yang bisa terpakai dan mana yang memerlukan
perbaikan yang berlanjut.
2.
Memilih dan melibatkan:
a.
spesialis, tenaga spesialis merupakan tenaga
ahli dalam bidang rancang bangun kurikulum pendidikan. Tenaga spesialis ini
mampu menciptakan bentuk yang tepat dengan membaca perkembangan zaman sehingga
pendidikan secara terus menerus berkembang,
b.
guru
kelas, tenaga pendidik sebagai ujung tombak pendidikan karena guru yang
mengajar di kelas paling banyak mengetahui perkembangan materi ajar, dengan
demikian guru 99% keterlibatannya dalam me-update kurikulum pendidikan setiap
saat,
c.
para
profesional dalam sistem sekolah, tenaga profesional bisa menjadi sumber
inspirasi bagi perkembangan pendidikan karena dengan hadirnya tenaga
profesional berarti melakoni satu bidang ilmu dengan sebaik dan seoptimal
mungkin dengan tujuan menerampilkan peserta didik itu sendiri.
d.
para
profesional ditambah beberapa anggota masyarakat dari berbagai lapisan yang
diambil secara refresentatif. Tenaga profesional dan masyarakat sebagai pemilik
product pendidikan maka sangat diperlukan saran kritikan yang hadir dari
mereka.
3.
Organisasi dan prosedur perencanaan kurikulum,
yakni langkah-langkah yang harus diikuti dalam merumuskan tujuan, menganalisis kompetensi,
memilih materi dan kegiatan belajar. Tujuan merupakan hakikat dari sebuah rancangan, peserta didik mampu melakukan,
terampil mengerjakan sesuatu yang ada dari materi ajar, peserta didik mampu
mengembangkan bermacam-macam tiori sesuai dengan perkembangan. Lalu,
menganalisis perkembangan kurikulum terkait dengan materi ajar-apakah relevan
dengan kekinian atau tidak. Selanjutnya, memilih materi pelajaran perlu
dilakukan karena menyesuaikan dengan konteks yang ada, dan melakukan kegiatan
belajar dengan berbagai usaha dengan tujuan agar peserta didik dengan mudah
memahami, menguasai, memperaktikkannya, menyenangkan dan terus menerus senang
belajar (Darul Aman, 2011).
4.
Implementasi kurikulum. Penerapan kurikulum
merupakan reaksi masukan dari berbagai elemen dan sesuai dengan perkembangan
pendidikan sehingga akan menghasilkan pengetahuan objektif dan mampu/trampil
meningkatkan tarap hidup masyarakat.
5.
Evaluasi kurikulum. Dalam hal ini minimal
memiliki empat dimensi:
a.
evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan guru.
b.
evaluasi
desain kurikulum.
c.
evaluasi
lulusan.
d.
evaluasi
sistem kurikulum.
Gambaran di atas, menunjukkan bahwa evaluasi terhadap
pengembangan kurikulum modelBeaucham ini digunakan untuk memberikan
kesinambungan serta pertumbuhan dari tahun ketahun atau perseuaian dengan
konteks. Secara umum, model ini sudah dianggap lengkap (ada rancangan, tujuan,
analisis, dan evaluasi), namun masih terdapat berbagai pertanyaan yang tak
terjawab dalam proses rekayasa kurikulum. Dalam beberapa hal, model ini hampir
sama dengan model administratif, terutama dalam orientasinya dari atas kebawah
(bersifat sentralistik)
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Model pengembangan kurikulum pada intinya merupakan proses pembuatan
keputusan untuk merevisi suatu program kurikulum.
George A. Beauchamp mengemukakan lima hal di dalam pengembangan suatu
kurikulum, yaitu:
1. Menetapkan arena atau lingkup wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum
tersebut;
2. Menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa yang turut serta terlibat dalam
pengembangan kurikulum;
3. Menetapkan organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum;
4. Implementasi kurikulum;
5. Melaksanakan evaluasi kurikulum.
2.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Ansyar, M. Nursain, H. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 1991.
Dakir,H,Drs,Prof, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta, Rineka Cipta, 2004.
Dakir,H,Drs,Prof, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta, Rineka Cipta, 2004.